Kota Bogor
SUMBER : WIKIPEDIA
Bogor |
— Kota di Indonesia — |
Dari atas ke bawah, kiri ke kanan: Tugu Kujang, Istana Bogor,
Balaikota (Kantor Walikota Bogor), Kebun Raya Bogor (3 foto), Situ Gede,
Museum Pembela Tanah Air (PETA) Bogor. |
Lambang |
|
Slogan: Tegar Beriman |
Peta lokasi Bogor |
Negara |
Indonesia |
Provinsi |
Jawa Barat |
Koordinat |
106°48' BT dan 6°26' LS |
Luas |
• Total |
118.50 km2 (45.75 mil²) |
Peringkat luas |
54 |
Populasi (2010)[1] |
• Total |
950.334 |
• Peringkat |
12 |
• Kepadatan |
8,019.69/km2 (20,770.9/sq mi) |
• Peringkat kep. |
16 |
Demografi |
• Suku bangsa |
Sunda, dll. |
• Agama |
Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha |
• Bahasa |
Indonesia, Sunda, dll. |
Zona waktu |
WIB (UTC+7) |
Kode telepon |
0251 |
Kecamatan |
6 |
Kelurahan |
68 |
Situs web |
http://www.kotabogor.go.id | | | |
Buitenzorg adalah sebutan lain dari kota Bogor, yang diberikan oleh
seorang Gubernur Jendral yang bernama Thomas Rafless pada masa
penjajahan Belanda. kata Buitenzorg mempunyai arti "tanpa kecemasan"
atau "aman tenteram". itulah sedikit info tentang buitenzorg tempat
kelahiran saya.
Kota Bogor adalah sebuah
kota di
Provinsi Jawa Barat,
Indonesia. Kota ini terletak 54 km sebelah selatan
Jakarta, dan wilayahnya berada di tengah-tengah wilayah
Kabupaten Bogor.
Dahulu luasnya 21,56 km², namun kini telah berkembang menjadi 118,50
km² dan jumlah penduduknya 949.066 jiwa (2010). Bogor dikenal dengan
julukan
kota hujan, karena memiliki curah hujan yang sangat tinggi. Kota Bogor terdiri atas 6
kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 68
kelurahan. Pada masa
kolonial Belanda, Bogor dikenal dengan nama
Buitenzorg (pengucapan: boit'n-zôrkh", bœit'-) yang berarti "tanpa kecemasan" atau "aman tenteram".
Hari jadi Kabupaten Bogor dan Kota Bogor diperingati setiap tanggal 3 Juni, karena tanggal
3 Juni 1482 merupakan hari penobatan
Prabu Siliwangi sebagai raja dari
Kerajaan Pajajaran.
Bogor (berarti "
enau")
telah lama dikenal dijadikan pusat pendidikan dan penelitian pertanian
nasional. Di sinilah berbagai lembaga dan balai penelitian pertanian dan
biologi berdiri sejak abad ke-19. Salah satunya yaitu,
Institut Pertanian Bogor, berdiri sejak awal abad ke-20.
Letak
Kota Bogor terletak di antara 106°43’30”BT - 106°51’00”BT dan
30’30”LS – 6°41’00”LS serta mempunyai ketinggian rata-rata minimal 190
meter, maksimal 350 meter dengan jarak dari ibu kota kurang lebih 60 km.
Batas Wilayah
Kota Bogor berbatasan dengan kecamatan-kecamatan dari
Kabupaten Bogor sebagai berikut:
Iklim, topografi, dan geografi
Kota Bogor terletak pada ketinggian 190 sampai 330
m
dari permukaan laut. Udaranya relatif sejuk dengan suhu udara rata-rata
setiap bulannya adalah 26 °C dan kelembaban udaranya kurang lebih 70%.
Suhu rata-rata terendah di Bogor adalah 21,8 °C, paling sering terjadi
pada Bulan
Desember dan
Januari. Arah mata angin dipengaruhi oleh
angin muson. Bulan
Mei sampai
Maret dipengaruhi angin muson barat.
Kemiringan Kota Bogor berkisar antara 0–15% dan sebagian kecil
daerahnya mempunyai kemiringan antara 15–30%. Jenis tanah hampir di
seluruh wilayah adalah
latosol coklat kemerahan dengan kedalaman efektif tanah lebih dari 90 cm dan
tekstur tanah yang halus serta bersifat agak peka terhadap erosi. Bogor terletak pada kaki
Gunung Salak dan
Gunung Gede sehingga sangat kaya akan
hujan orografi. Angin laut dari
Laut Jawa yang membawa banyak uap air masuk ke pedalaman dan naik secara mendadak di wilayah Bogor sehingga uap air langsung ter
kondensasi
dan menjadi hujan. Hampir setiap hari turun hujan di kota ini dalam
setahun (70%) sehingga dijuluki "Kota Hujan". Keunikan iklim lokal ini
dimanfaatkan oleh para perencana kolonial Belanda dengan menjadikan
Bogor sebagai pusat penelitian
botani dan
pertanian, yang diteruskan hingga sekarang.
[sembunyikan]Data iklim Kota Bogor |
Bulan |
Jan |
Feb |
Mar |
Apr |
Mei |
Jun |
Jul |
Agt |
Sep |
Okt |
Nov |
Des |
Tahun |
Rekor tertinggi °F |
91 |
97 |
93 |
90 |
99 |
100 |
97 |
93 |
99 |
95 |
97 |
90 |
100 |
Rata-rata tertinggi °F |
77 |
77 |
79 |
79 |
79 |
79 |
79 |
79 |
81 |
81 |
79 |
77 |
79 |
Rata-rata harian °F |
72 |
72 |
72 |
72 |
72 |
72 |
72 |
72 |
72 |
73 |
72 |
72 |
72 |
Rata-rata terendah °F |
64 |
64 |
64 |
64 |
64 |
64 |
63 |
63 |
63 |
64 |
64 |
64 |
64 |
Rekor terendah °F |
52 |
48 |
48 |
50 |
50 |
55 |
45 |
37 |
55 |
50 |
52 |
50 |
37 |
Presipitasi inci |
9.84 |
9.13 |
7.17 |
7.17 |
4.06 |
1.85 |
0.98 |
2.09 |
2.76 |
3.78 |
7.76 |
7.87 |
64,45 |
Rekor tertinggi °C |
33 |
36 |
34 |
32 |
37 |
38 |
36 |
34 |
37 |
35 |
36 |
32 |
38 |
Rata-rata tertinggi °C |
25 |
25 |
26 |
26 |
26 |
26 |
26 |
26 |
27 |
27 |
26 |
25 |
26 |
Rata-rata harian °C |
22 |
22 |
22 |
22 |
22 |
22 |
22 |
22 |
22 |
23 |
22 |
22 |
22 |
Rata-rata terendah °C |
18 |
18 |
18 |
18 |
18 |
18 |
17 |
17 |
17 |
18 |
18 |
18 |
18 |
Rekor terendah °C |
11 |
9 |
9 |
10 |
10 |
13 |
7 |
3 |
13 |
10 |
11 |
10 |
3 |
Presipitasi mm |
250 |
232 |
182 |
182 |
103 |
47 |
25 |
53 |
70 |
96 |
197 |
200 |
1.637 |
[rujukan?] |
Bulan |
Jan |
Feb |
Mar |
Apr |
Mei |
Jun |
Jul |
Agu |
Sep |
Okt |
Nov |
Des |
Tahun |
Jumlah hari hujan |
21 |
21 |
21 |
18 |
12 |
8 |
7 |
6 |
8 |
13 |
20 |
21 |
176 |
Rata-rata kecepatan angin (km/jam) |
5 |
5 |
5 |
5 |
5 |
5 |
5 |
5 |
5 |
4 |
4 |
5 |
5 |
Kecepatang angin maksimum (km/jam) |
37 |
44 |
115 |
76 |
72 |
54 |
61 |
93 |
46 |
74 |
59 |
46 |
115 |
Kedudukan geografi Kota Bogor di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor serta lokasinya yang dekat dengan ibu kota negara,
Jakarta, membuatnya strategis dalam perkembangan dan pertumbuhan kegiatan ekonomi. Kebun Raya dan
Istana Bogor merupakan tujuan wisata yang menarik. Kedudukan Bogor di antara jalur tujuan
Puncak/
Cianjur juga merupakan potensi strategis bagi pertumbuhan ekonomi.
Kota Bogor mempunyai luas wilayah 118,5 km². Di kota ini juga
mengalir beberapa sungai yang permukaan airnya jauh di bawah permukaan
dataran, yaitu: Ci (Sungai) Liwung, Ci Sadane, Ci Pakancilan, Ci Depit,
Ci Parigi, dan Ci Balok. Topografi yang demikian menjadikan Kota Bogor
relatif aman dari bahaya banjir alami.
Sejarah
Abad ke lima
Bogor ditilik dari sejarahnya adalah tempat berdirinya Kerajaan Hindu
Tarumanagara di abad ke lima. Beberapa kerajaan lainnya lalu memilih
untuk bermukim di tempat yang sama dikarenakan daerah pegunungannya yang
secara alamiah membuat lokasi ini mudah untuk bertahan terhadap ancaman
serangan, dan di saat yang sama adalah daerah yang subur serta memiliki
akses yang mudah pada sentra-sentra perdagangan saat itu. Namun hingga
kini, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh beberapa arkeolog
ternama seperti Prof. Uka Tjandrasasmita, keberadaan tempat dan situs
penting yang menyatakan eksistensi kerajaan tersebut, hingga kini masih
belum ditemukan bukti autentiknya.
Kerajaan Sunda
Di antara prasasti-prasasti yang ditemukan di Bogor tentang kerajaan-kerajaan yang silam, salah satu prasasti tahun
1533, menceritakan kekuasaan Raja Prabu Surawisesa dari
Kerajaan Sunda.
Prasasti ini dipercayai memiliki kekuatan gaib dan keramat, sehingga
dilestarikan sampai sekarang. Kerajaan Padjajaran memiliki pengaruh
kekuasaan tidak hanya seluas
Jawa Barat,
Jakarta dan
Banten tapi juga mencakup wilayah
Lampung.Kerajaan Sunda yang berikbukota di
Pajajaran juga mencakup wilayah bagian selatan pulau Sumatera. Setelah Pajajaran diruntuhkan oleh
Kesultanan Banten maka kekuasaan atas wilayah selatan Sumatera dilanjutkan oleh Kesultanan Banten.
[2]
Pakuan atau
Pajajaran yang merupakan ibu kota pemerintahan
Kerajaan Sunda
(yang sering disebut juga sebagai Kerajaan Pajajaran sesuai nama
ibukotanya) diyakini terletak di Kota Bogor, dan menjadi pusat
pemerintahan
Prabu Siliwangi (Sri Baduga Maharaja Ratu Haji I Pakuan Pajajaran) yang dinobatkan pada
3 Juni 1482. Hari penobatannya ini diresmikan sebagai hari jadi Bogor pada tahun
1973 oleh DPRD Kabupaten dan Kota Bogor, dan diperingati setiap tahunnya hingga saat ini.
[3]
Zaman Kolonial Belanda
Setelah penyerbuan tentara
Banten,
catatan mengenai Kota Pakuan hilang, dan baru ditemukan kembali oleh
ekspedisi Belanda yang dipimpin oleh Scipio dan Riebeck pada tahun
1687. Mereka melakukan penelitian atas
Prasasti Batutulis dan beberapa situs lainnya, dan menyimpulkan bahwa pusat pemerintahan Kerajaan Pajajaran terletak di Kota Bogor.
Pada tahun
1745,
Gubernur Jenderal Gustaaf Willem baron van Imhoff membangun
Istana Bogor seiring dengan pembangunan
Jalan Raya Daendels yang menghubungkan
Batavia
dengan Bogor. Bogor direncanakan sebagai sebagai daerah pertanian dan
tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal. Dengan
pembangunan-pembangunan ini, wilayah Bogor pun mulai berkembang.
Setahun kemudian, van Imhoff menggabungkan sembilan distrik (
Cisarua, Pondok Gede,
Ciawi,
Ciomas,
Cijeruk, Sindang Barang, Balubur,
Dramaga, dan Kampung Baru) ke dalam satu pemerintahan yang disebut
Regentschap Kampung Baru Buitenzorg.
Di kawasan itu van Imhoff kemudian membangun sebuah Istana Gubernur
Jenderal. Dalam perkembangan berikutnya, nama Buitenzorg dipakai untuk
menunjuk wilayah
Puncak, Telaga Warna,
Megamendung, Ciliwung, Muara Cihideung, hingga puncak Gunung Salak, dan puncak Gunung Gede.
Kebun Raya Bogor
Patung Wanita desa dipinggir kolam penghias Istana Bogor, oleh pematung Indonesia,
Trubus Sudarsono.
Ketika VOC bangkrut pada awal abad ke sembilan belas, wilayah
nusantara dikuasai oleh Inggris di bawah kepemimpinan Gubernur Jenderal
Thomas Raffles yang merenovasi Istana Bogor dan membangun tanah di
sekitarnya menjadi Kebun Raya (
Botanical Garden). Di bawah Raffles, Bogor juga ditata menjadi tempat peristirahatan yang dikenal dengan nama
Buitenzorg yang diambil dari nama salah satu spesies palem.
Hindia Belanda
Setelah pemerintahan kembali kepada pemerintah Belanda pada tahun
1903,
terbit Undang-Undang Desentralisasi yang menggantikan sistem
pemerintahan tradisional dengan sistem administrasi pemerintahan modern,
yang menghasilkan
Gemeente Buitenzorg.
Pada tahun
1925, dibentuk
provinsi Jawa Barat (
provincie West Java) yang terdiri dari 5
karesidenan, 18
kabupaten, dan
kotapraja (
stadsgemeente). Buitenzorg menjadi salah satu
stadsgemeente.
Zaman Jepang
Pada
masa pendudukan Jepang pada tahun
1942, pemerintahan Kota Bogor menjadi lemah setelah pemerintahan dipusatkan pada tingkat karesidenan.
Masa kemerdekaan
Pada tahun
1950, Buitenzorg menjadi
Kota Besar Bogor yang dibentuk berdasarkan
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 16 tahun 1950
[4].
Pada tahun
1957, nama pemerintahan diubah menjadi
Kota Praja Bogor, sesuai Undang-Undang nomor 1 tahun 1957
[5].
Kota Praja Bogor berubah menjadi
Kotamadya Daerah Tingkat II Bogor, dengan Undang-Undang nomor 18 tahun
1965[6] dan Undang-Undang nomor 5 tahun
1974[7].
Kotamadya Bogor berubah menjadi Kota Bogor pada tahun
1999 dengan berlakunya Undang-Undang nomor 22 tahun 1999
[8].
Perwakilan
DPRD Kota Bogor hasil
Pemilihan Umum Legislatif 2009 tersusun dari 9 partai, dengan perincian sebagai berikut:
Tempat-tempat menarik dan pariwisata
Beberapa tempat menarik di Kota Bogor, di antaranya adalah:
Wisata dan rekreasi
- Kebun Raya Bogor
Sebuah kebun penelitian besar yang terletak di Kota Bogor, Indonesia.
Luasnya mencapai 80 hektare dan memiliki 15.000 jenis koleksi pohon dan
tumbuhan. Saat ini Kebun Raya Bogor ramai dikunjungi sebagai tempat
wisata, terutama hari Sabtu dan Minggu. Di sekitar Kebun Raya Bogor
tersebar pusat-pusat keilmuan yaitu Herbarium Bogoriense, Museum
Zoologi, dan IPB.
- Istana Bogor
Salah satu dari enam Istana Presiden Republik Indonesia yang mempunyai keunikan tersendiri. Keunikan ini dikarenakan aspek historis, kebudayaan, dan fauna yang menonjol. Salah satunya adalah adanya rusa-rusa yang indah yang didatangkan langsung dari Nepal dan tetap terjaga dari dulu sampai sekarang.
- Prasasti Batutulis
Prasati peninggalan zaman Kerajaan Padjadjaran yang ditulis dalam bahasa Jawa kuno yang isinya menyebutkan Raja Pakuan Padjadjaran yang bernama Prabu Purana
dinobatkan kembali dengan nama Sri Paduka Maharaja Ratu Haji dalam
tahun yang tidak jelas karena ada huruf yang kosong, sehingga ada
berbagai macam penafsiran. Prasasti ini disimpan di tepi jalan raya
Batutulis, Bogor, sekitar 2 km dari pusat kota.
- CICO-Cimahpar Integrated Conservation Offices
Kawasan pendidikan dan konservasi dengan pendekatan kepada alam,
terletak di Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
Kawasan ini memiliki beberapa fasilitas pendukung seperti gedung
perkantoran, wisma, asrama (dormitory), serta kebun buah, sayur, dan tanaman obat. Tempat ini dilengkapi dengan fasilitas panjat tebing, kegiatan luar, dan area outbond. Kawasan ini didedikasikan untuk kepentingan konservasi.
- Dramaga, Bogor
Terletak di bagian barat dari kota, tepatnya sekitar 12 km dari pusat Kota Bogor. Wilayah Dramaga merupakan sentra produksi manisan basah dan kering, baik itu dari buah-buahan (pala, mangga, jambu batu, kemang, pepaya, kweni, salak, kedondong, atau caruluk) maupun dari bahan sayuran (wortel, labu siam, pare, lobak, bligo, serta ubi jalar).
- Plaza Kapten Muslihat (Taman Topi)
Di dalam Plaza Kapten Muslihat terdapat sebuah taman yang diberi nama Taman Ade Irma Suryani, sebelumnya taman ini memiliki nama Taman Kebon Kembang
tempat orang berwisata, namun pada tahun 1980-an taman ini berubah
fungsi menjadi terminal angkutan kota karena letaknya yang strategis di
muka Stasiun Bogor.
Terminal tersebut kemudian direnovasi menjadi Plaza Kapten Muslihat
yang mengusung konsep Bangunan berbentuk Topi, sehingga masyarakat pun
menyebutnya dengan Taman Topi. Pada saat itu Plaza Kapten Muslihat
merupakan salah satu alternatif tempat berwisata sebelum ledakan mal
dan plaza melanda Bogor. Taman topi dilengkapi berbagai wahana
permainan namun sejak tahun 1994 sampai saat ini (tahun 2007) tempat ini
menjadi tidak terawat baik karena dikepung oleh pedagang kaki lima dan
angkutan kota. Di dalamnya terdapat pula Pusat Informasi Kepariwisataan
atau 'Tourist Information Centre'.
- Taman Kencana
Sebuah taman kecil yang digunakan untuk tempat rekreasi anak-anak kecil,
kaum muda, maupun orang tua yang melepas lelah setelah capai
berjalan-jalan di lapangan Sempur ataupun Kebun Raya. Taman ini ramai
pada hari Minggu dan umumnya ramai oleh para orangtua yang mengajak
anak-anak mereka untuk menikmati hari libur.
- Lapangan Sempur
Lapangan yang dahulu merupakan lahan kosong yang dipergunakan sebagai
lapangan upacara untuk memperingati HUT Republik Indonesia setiap
tanggal 17 Agustus ini, sekarang sudah dikelola oleh Dinas Pemakaman dan
Pertamanan Kota Bogor. Lapangan ini sekarang dijadikan tempat olahraga
dan lapangan multifungsi. Di lapangan ini terdapat wall-climb, lapangan basket, lapangan utama untuk bermain bola dan soft/baseball, run-track,
lapangan voli beralaskan pasir pantai, serta area untuk senam. Pada
hari Minggu tempat ini akan menjadi pasar dadakan, banyak pedagang
makanan ataupun alat-alat yang menggelar dagangannya di sini setiap hari
Minggu. Lapangan ini kerap digunakan untuk berbagai pergelaran musik.
- Rancamaya
- Puncak
Kawasan wisata perbukitan yang terletak di sebelah timur Kota Bogor, dikelilingi oleh Gunung Gede dan Gunung Pangrango.
- Situ Gede atau Setu Gede
Danau kecil di barat laut Kota Bogor, di tepi hutan penelitian Dramaga, Bogor.
- Gunung Bunder
- Gunung Pancar
- Gunung Gede
- Gunung Salak Endah
Kolam renang
- Kolam Renang Gedung Olah Raga Kota Bogor
- Kolam Renang dengan air dari Gunung Salak, ZamZam Tirta-Ciomas
- Taman Yasmin Sport Centre
- Bukit Cimanggu City-Marcopolo
- Bogor Nirwana Residence-Jungle Water Park
Stasiun kereta dan bus
Tempat ibadah
- Masjid Raya Kota Bogor, Jl. Raya Pajajaran, Bogor Timur
- Gereja Methodist Jemaat Immanuel, Jl. Cincau , Bogor
- Gereja Zebaoth, Jl. Ir. H. Juanda, Kebun Raya Bogor
- Masjid Jami Al-Juman Bogor, Jl. Pahlawan I, Bogor Selatan
- Gereja BMV Katedral Bogor, Jl. Kapten Muslihat
- Gereja Kristen Indonesia, Jl. Pengadilan 35
- Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA), Jalan Suryakencana Bogor
- Gereja HKBP, Jl. Paledang Bogor
- Klenteng Hok Tek Bio
- Masjid Agung Bogor
- Masjid Istiqom Budi Agung
- Pura Parhyangan Agung Jagatkartta, Gunung Salak, Taman Sari
- Pura Giri Kusuma, Bogor Baru
- Masjid Almuhajirin, Bukit Waringin, Bojong Gede
- Masjid Nahwa Nur Pura, Bojong Gede
- Masjid As-sholihin, jayasari
- Masjid Al-hidayah, BCC
Museum dan perpustakaan
- Museum Etnobotani
Museum Etnobotani diresmikan pada tahun 1982 oleh Prof. Dr. B. J.
Habibie. Di dalamnya terdapat 2.000 artefak etnobotani dan berbagai
diorama pemanfaatan flora.
- Museum Zoologi
Museum Zoologi didirikan pada tahun 1894 dengan nama Museum Zoologicum Bogoriensis.
- Herbarium Bogoriense
Terletak di Jalan Ir. H. Juanda, di sebelah Barat Kebun Raya Bogor. Di
dalamnya tersimpan dan dipamerkan berbagai jenis daun dan buah yang
telah dikeringkan, berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan luar
negeri.
- Museum Tanah
Museum Tanah didirikan pada tanggal 29 September 1988. Museum ini
merupakan tempat penyimpanan jenis contoh tanah yang terdapat di
Indonesia yang disajikan dalam ukuran Kecil berupa makromonolit.
- Museum Pembela Tanah Air (PETA)
Didirikan pada tahun 1996 oleh Yayasan Perjuangan Tanah Air, dan
diresmikan oleh H. M. Soeharto (Presiden RI ke-2). Di dalamnya memuat
empat belas diorama sebagai salah satu perwujudan miniatur yang
menggambarkan proses pergerakan kebangsaan terjadi pada tanggal 3
Oktober 1943 bertempat di bekas Kesatriaan tentara KNIL/Belanda,
Pabaton.
- Museum Perjuangan
- Perpustakaan Bogor
Didirikan pada tahun 1842 di dalam lingkungan Kebun Raya Bogor oleh ahli
botani Belanda, Dr. J. Pierot. Koleksinya sekitar 300.000 jilid buku,
2.000 judul majalah ilmiah, dan lebih dari 100.000 barang cetakan
lainnya. Koleksinya meliputi buku-buku ilmu pengetahuan alam murni dan
praktis, dengan mengutamakan biologi, yang diperoleh dari hasil
pertukaran dengan lembaga-lembaga ilmiah dan ahli-ahli botani dan
biologi di seluruh dunia. Koleksi perpustakaan ini paling baik dan
lengkap di Asia Tenggara.
Pusat Perbelanjaan dan Oleh-oleh khas Bogor
- Botani Square
- Ekalokasari Plaza
- Bogor Trade Mall
- Yogya Bogor Junction
- Plaza Jambu Dua
- Bogor Trade World
- Taman Topi Square dan Matahari Department Store
- Plaza Jembatan Merah, Veteran Panaragan
- Pusat Grosir Bogor Merdeka
- Plaza Indah Bogor/ Yogya, Jl. Soleh Iskandar Cimanggu
- Plaza Bogor Surya Kencana, Sukasari
- Giant Taman Yasmin
- Ramayana Bogor Square
- Lottemart Taman Yasmin
- Hero dan Gramedia, Pajajaran
- Orchard Walk dan The Jungle Mall, Bogor Nirwana Residence - Bogor Selatan
- Roti Unyil Venus, Ruko V-Point Pajajaran
- Lapis Talas Bogor Sangkuriang, Pajajaran - Ruko Bantar Kemang, Jalan Baru Cimanggu, dan Sebelah Raffles Resto Jalan Raya Puncak.
- Asinan Gedung Dalam Sukasari
- Asinan Dewi Sri Baranang Siang
- Sentra Kerajinan & Cinderamata Pasar Bogor, Jl. Oto Iskandardinata
Kota kembar
Galeri
-
-
-
-
-
-
-
Pasar Anyar (kebon kembang)
-
-
Lihat pula
Referensi
Pranala luar
Wikidata: Bogor (city)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar